Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Sumpah Pemuda
Sebuah naskah kebangsaan dan kenegaraan adalah hasil musyawarah wakil-wakil bangsa dan negara. Dalam sejarah pembentukan bangsa dan negara Indonesia, para pemuda Indonesia sebagai wakil bangsa Indonesia mengadakan Kongres Pemuda. Hasil Kongres Pemuda itu adalah sebuah naskah kebangsaan yang terkenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Naskah lengkap Sumpah Pemuda sebagai berikut:
Demikian pula dalam pembentukan negara Indonesia, para pemuda Indonesia sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia mengadakan sidang-sidang persiapan kemerdekaan Indonesia. Hasil sidang itu terkenal dengan Piagam Jakarta.
Naskah lengkap Piagam Jakarta sebagai berikut:
Sejatinya naskah Piagam Jakarta itu adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah itu penuh kalimat-kalimat kecahayaan.
Bandingkan dengan naskah Proklamasi versi Soekarno yang sempat dibuang di keranjang sampah.

Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Adapun yang merumuskan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo[4]. Para pemuda yang berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah "penyerahan", "dikasihkan", diserahkan", atau "merebut". Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan"[4]. Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang. Naskah Proklamasi Klad ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M. Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.